Urgensi
Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
A.LATAR
BELAKANG
Perkembangan
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi serta munculnya masalah-masalah
hidup manusia yang semakin komplek telah menimbulkan dampak adanya peningkatan kebutuhan
masyarakat terhadap kualitas pendididkan. Pendidikan Adalah suatu proses
mengupayakan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk menghadapi kehidupan
di masa depan. Berarti bahwa dalam diri seseorang harus mengalami perubahan.
Dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik di masa depan, dan menjadi sosok
yang dapat mengembangkan potensi diri untuk mampu berkompetisi dalam hidup di
masa depan kelak.Kemajuan Teknologi Informasi dan telekomunikasi begitu pesat,
sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk
produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Hal tersebut akan berdampak
luas terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk kedalam wilayah pendidikan
formal. Kemajuan teknologi informasi yang semakin mutakhir dan semakin
mengefisienkan konsumen pengguna teknologi, akan menjadi suatu daya tarik yang
kuat untuk mengaplikasikannya dalam ranah pendidikan. Bimbingan dan konseling
dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung untuk peserta
didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan potensi
dirinya.Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal senantiasa
menyelaraskan dengan perkembangan pendidikan yang juga selaras dengan
perkembangan zaman, oleh karena itu, bimbingan konseling juga memerlukan suatu
penyesuaian dengan kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi teknologi
informasi.
Seiring
kemajuan dan perkembangan zaman, seluruh aspek kehidupan akan menyesuaikan
dengan kemajuan tersebut agar tidak terjadinya ketimpangan serta ketinggalan dalam
mengikuti perkembangan zaman. Dari masa ke masa kemajuan seluruh aspek
kehidupan akan terus berkembang secara dinamis serta selaras, dari kemajuan
tersebut lahirlah istilah globalisasi atau era global. Globalisasi ini akan
berdampak pada kebutuhan manusia yang juga menyesuaikan dengan era global,
dimana dunia sudah tak ada lagi sekat dan semua serba dilakukan secara instan
dan efisien.Salah satu indikasi munculnya era global tersebut diiringi oleh
kemajuan di bidang keilmuan serta teknologi yang menjadi kebutuhan utama bagi
manusia. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saling berkaitan
dan bersinergi terhadap transasksi informasi, sehingga informasi atau
pengetahuan yang akan menciptakan gagasan teknologi serta sebaliknya teknologi
juga akan mempermudah akses informasi dan ilmu pengetahuan. Ketika akses
informasi tersebut semakin mudah, maka hal ini berdampak kepada globalisasi
raksasa serta kemajuan teknologi yang semakin mutakhir dengan perkembangan,
kemajuan serta kedinamisan yang sangat cepat.
B.
Pengertian Teknologi Informasi
Dalam era informasi, kecanggihan teknologi
informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi
yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu . Menurut Dryden dan Voss
(Caesar, 2010) .
Teknologi Informasi Sering disingkat dengan TI
(teknologi informasi), IT (information technology), atau infotech. Dalam bahasa
Indonesia disebut dengan Teknologi Informasi atau dikenal juga dengan istilah
Telematika. Cukup banyak defenisi dari istilah ini, diantaranya adalah seperti
yang disampaikan oleh Williams dan Sawyer (Caesar, 2010) .
• Teknologi Informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data,
suara ataupun video.
• Teknologi informasi ini merupakan subsistem
dari sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut
pandang teknologinya.
• Teknologi informasi adalah teknologi yang
digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Menurut Ana
Heryana (Caesar, 2010) . .
Perkembangan Teknologi Infromasi memacu suatu
cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir,
kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang
semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan eseperti e-commerce, e-government, e-education, e-library,
e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi
yang berbasis elektronika. Kemajuan Teknologi Informasi dan telekomunikasi
begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih
efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah
yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi informasi. Masyarakat
baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.Hal tersebut
akan berdampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk kedalam wilayah
pendidikan formal. Kemajuan teknologi informasi yang semakin mutakhir dan
semakin mengefisienkan konsumen pengguna teknologi, akan menjadi suatu daya
tarik yang kuat untuk mengaplikasikannya dalam ranah pendidikan. Hal tersebut
dikarenakan kebutuhan pendidikan yang semakin hari semakin dituntut untuk
bergerak atau berkembang lebih cepat demi mengejar kemajuan era yang semakin
mutakhir dan sangat cepat. Oleh karena itu, penerapan teknologi informasi di
wilayah aspek pendidikan akan menjadi suatu urgensi tersendiri dalam
menyelaraskan dengan kemajuan zaman yang semakin mutakhir.
Bimbingan
dan konseling merupakan proses upaya membantu individu untuk mecapai
perkembangannya yang optimal. Menurut Sunaryo K (Caesar, 2010) . Yang pada
intinya bimbingan dan konseling merupakan suatu upaya bantuan terhadap individu
untuk membantu mengoptimalkan perkembangan dalam kehidupannya serta membimbing
individu agar mengetahui atau mengerti dirinya sendiri, mengarahkan,
merealisasi, mengembangkan potensi, serta mengaktualisasi dirinya sendiri dan
juga melalui tugas – tugas perkembangannya dengan baik.Bimbingan dan konseling
dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung untuk peserta
didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan potensi dirinya.
Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal senantiasa menyelaraskan dengan
perkembangan pendidikan yang juga selaras dengan perkembangan zaman, oleh
karena itu, bimbingan konseling juga memerlukan suatu penyesuaian dengan
kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi teknologi informasi.
C.
Urgensi Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan
elemen penting dalam kehidupan, Peranan teknologi informasi pada aktivitas
manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi
fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan, dan telah menyentuh layanan
bimbingan dan konseling. Teknologi informasi dalam layanan bimbingan dan
konseling masuk kepada dukungan system Bimbingan dan Konseling sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai
macam layanan..Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang,
tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa
dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah
tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang lebih
menarik,interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan
azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling. Dinamika kehidupan yang
bergerak cepat,kebutuhan informasi saat itu juga,membuat urgensi teknologi dan
informasi dalam layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan karena dapat
memudahkan hubungan komunikasi antara konselor dan kliennya,sehingga pelayanan
bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu dan konseling
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.Dunia konseling harus bisa
berkolaborasi dengan dunia teknologi dalam menghadapi dan mempertahankan
keberadaan bimbingan dan konseling. Agar bisa bertahan dan diterima oleh
masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk
yang efisien dan efektif.
Salah
satu penerapan teknologi informasi dalam BK diantaranya pada penyelenggaraan
dukungan sistem. Dukungan sistem dapat berupa sarana-prasarana, sistem
pendidikan, sistem pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara
sarana-prasarana, memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan
luasnya informasi menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan
lingkungannya agar memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Pada kenyataannya layanan bimbingan dan
konseling sampai saat ini belum dapat dikatakan materi, sehingga waktu yang
diberikan tidak cukup untuk menyampaikan materi bimbingan dan konseling ini.
Dengan adanya ke urgent¬-an teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling,
maka disini kita dapat menggunakan media teknologi informasi yang tersedia
sebagai salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan proses bimbingan
dan konseling.Perkembangan Teknologi informasi sejatinya mempengaruhi
perkembangan bimbingan dan konseling juga. Hal ini bersifat mutlak,karena
apabila bimbingan dan konseling tidak bias mengikuti perkembangan teknologi
informasi,maka pelayanan bimbingan dan konseling akan tertinggal dan tidak bias
mengikuti perkembangan jaman. Sedangkan dalam hal ini,bimbingan dan konseling
dituntut untuk bias mengimbangi dinamika kehidupan individu yang terus
berkembang.Kedudukan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling berada
di dalam layanan dukungan system. Ini berarti bahwa teknologi informasi menjadi
salah satu sarana untuk mendukung layanan bimbingtan dan konseling. Dengan
teknologi informasi,seorang konselor dapat berkreasi dalam memberikan
layanan,sehingga siswa tidak merasa bosan. Dengan teknologi jaringan tersebut
tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi
tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar termasuk
Bimbingan dan Konseling.Seperti kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan
materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup
untuk materi BK ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan
tidak tersedianya waktu yang cukup peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti
akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup
atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang
disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknolgi bisa
menjawab kekurangan waktu tersebut. Urgensi teknologi informasi dalam bimbingan
konseling menuntut konselor untuk dapat menguasai teknologi agar dapat
memudahkan dalam pemberian pelayanan konseling kepada kliennya. Memanfaatkan TI
bagi seorang guru sudah semakin urgen tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK,
banyak sekali kreasi yang dapat dibuat dalam melayani konseli.Dalam aplikasinya
teknologi dan informasi ini lebih diarahkan untuk membantu konseli dalam
pemenuhan kebutuhan informasi terutama ketika seorang konseli ingin melanjutkan
studi ke jenjang selanjutnya. Kelebihan daripada ini, konseli lebih cepat
mengakses semua informasi yang ada dan tidak harus melakukan proses konseling
secara langsung. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling
memberikan dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah semakin
mudahnya interaksi antara konselor dengan kliennya,yang tidak harus bertatap
muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Teknologi informasi juga
memudahkan klien untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan pada saat itu
juga.
Dalam proses bimbingan dan konseling masih
banyak yang belum mengetahui pemanfaatan media teknologi informasi untuk
menunjang layanan bimbingan dan konseling. Konselor sekolah tidak semuanya
mengerti atau paham tentang pengguanaan internet. Padahal internet merupakan
media yang sangat efektif dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Untuk
itu, perlu adanya suatu sosialisasi untuk meningkatkan kinerja konselor di
sekolah dalam hal memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar nantinya
bidang bimbingan dan konseling tidak lagi menjadi bidang layanan yang
membosankan dan menjenuhkan. Tidak hanya konselor yang perlu diberikan
sosialisasi. Para konseli yang dalam hal ini adalah siswa juga perku diberikan
suatu sosialisasi agar kemajuan teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan
sesuai apa yang diharapkan. Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut
tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif.Jika konselor dan konseli sudah
paham akan manfaat dan pentingnya teknologi informasi dalam menunjang proses
layanan bimbingan dan konseling, maka ke depannya bimbingan dan konseling akan
menjadi suatu bidang pendidikan yang inovatif dan efisien berkat kemajuan
teknologi informasi namun tetap tidak menghilangkan esensi dari layanan
bimbingan dan konseling itu sendiri.
Urgensi
bimbingan dan konseling mengacu pada perkembangan serta kemajuan teknologi yang
mutakhir, salahsatunya ialah penggunaan alat atau media komunikasi serta
informasi elektronik baik secara on line maupun off line. Penggunaan media
teknologi yang mutakhir akan senantiasa merubah gaya serta penerapan bimbingan
dan konseling yang konvensional. Sebagaimana tujuan dari kemajuan teknologi
yaitu untuk mengefisienkan atau mempermudah akses informasi, maka penerapannya
dalam bimbingan dan konseling juga mengacu pada cara yang sama tanpa mengubah
konteks dari bimbingan dan konseling tersebut. Alat – alat atau media dalam
akses informasi di era global ini sangat beragam dan mutakhir, seperti telepon
selular, komputer, internet dan media lainnya yang langsung atau online ataupun
yang tidak langsung atau off line. Maka semua media teknologi informasi
tersebut akan mempermudah akses pemberian bantuan terhadap individu jika
dimanfaatkan secara tepat guna dan terlatih. Oleh karena itu professional di
bidang bimbingan dan konseling yang selanjutnya disebut dengan konselor,
dituntut untuk dapat menggunakan serta terlatih dalam penggunaan dan penerapan
konseling melalui media teknologi.
Salah
satu upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi peserta atau konseli
dalam mengembangkan potensi serta memahami dirinya juga mengoptimalkan
perkembangannya. Maka dari itu, pada era global ini atau era serba teknologi
ini, bimbingan dan konseling juga dituntut untuk menyesuaikan terhadap keadaan
agar selalu dapat mengiringi dan membantu konseli di zaman yang semakin
mutakhir. Sebagaimana upaya bimbingan dan konseling yaitu memfasilitasi
konseli, maka penggunaan teknologi informasi atau media elektronik penunjang
proses konseling akan sangat dibutuhkan agar konseli dapat memanfaatkan layanan
bimbingan dan konseling secara efisien serta tidak terkesan ketinggalan zaman.
Jika layanan bimbingan konseling masih menerapkan cara – cara konvensional
dalam era teknologi yang semakin maju, maka layanan tersebut akan ditingalkan
oleh konseli yang akan mengakibatkan degradasi moral serta ketidakmampuan
konseli dalam memecahkan serta mengoptimalkan tugas perkembangan yang harus
dilaluinya secara mandiri. Maka jika hal tersebut terjadi, akan banyak individu
yang mengalami kesulitan dalam pemahaman diri dan akan cenderung masuk kedalam
zona kebebasan yang kebablasan tanpa adanya bimbingan yang bersifat
mengembangkan kepribadian yang sehat.
Maka
dari hal tersebut, penerapan atau pemanfaatan teknologi informasi dalam
bimbingan dan konseling menjadi suatu urgensi tersendiri dalam penyesuaian
kondisi zaman atau era yang sangat global. Salahsatu yang menjadi pertimbangan
perlunya bimbingan dan konseling menyesuaikan terhadap era yang global serta serba
teknologi tersebut, yaitu pertimbangan dampak dari era globalisasi itu sendiri.
Seperti diketahui, bahwa kemajuan teknologi informasi yang tidak dimanfaatkan
secara tepat akan memicu timbulnya dampak negatif dari penggunaan teknologi
informasi tersebut. Maraknya penyalahgunaan teknologi informasi salahsatunya
internet yaitu beredarnya pornografi yang tanpa batas atau tayangan tayangan
kekerasan yang tidak pantas untuk disaksikan terutama oleh para remaja dan anak
– anak. Fase remaja dan anak memang merupakan fase dimana mereka seba ingin
tahu, dengan beredarnya informasi mengenai konten atau situs – situs yang
negatif akan menimbulkan penyalahgunaan tersebut oleh para remaja. Ketika hal
tersebut kian marak oleh karena terlalu bebasnya akses informasi tanpa ada
bimbingan, maka akan merusak generasi muda juga akan muncul degradasi mental
remaja dari dampak tersebut. Oleh karena itu, dalam hal inilah bimbingan dan
konseling berperan sebagai pembimbing untuk mencegah hal tersebut. Tindakan
preventif melalui kegiatan bimbingan dan konseling terhadap para remaja dalam
hal penyalahgunaan teknologi informasi, akan menjadi suatu batasan internal
terhadap remaja menghadapi kebebasan tanpa batas di dunia maya. Maka dari
itulah layanan bimbingan dan konseling yang menyesuaikan dengan kondisi zaman
yang mutakhir dan global, menjadi sangat penting dan diperlukan dalam mambangun
kualitas kehidupan generasi muda yang terhindar dari dampak negatif arus
informasi yang tak berbatas.
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi atau sering disebut ICT (Information and
Communication Technology) menghadirkan tantangan baru bagi praktisi bimbingan
dan konseling. Teknologi informasi dan komunikasi lebih cenderung pada
eksploitasi peran dan fungsi dari Teknologi Komputer. Berbicara ICT berarti
berbicara komputer baik pemanfaatannya, peran dan fungsinya dalam
kehidupan.Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya relevansi yang harus dilakukan
oleh para prkatisi Bimbingan dan Konseling untuk menjawab tantangan ini.
Keterampilan konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu wujud
profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan.
Menurut
Yoezron (2010), layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan berbagai
cara, diantaranya :
1. Konseling melalui Telepon
2. Konseling melalui video-Phone
3. Konseling melalui radio dan televise
4. Konseling berbantuan komputer yaitu Email
5. Konseling melalui internet atau chating
6. Konseling melalui surat disket
teknologi informasi
memiliki beberapa fungsi dan peranan dalam Bimbingan konseling yaitu:
1.
Publikasi: disini teknologi informasi
dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai
pemberi informasi mengenai BK.
2.
Pelayanan dan Bantuan: dalam fungsi ini
Bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi
informasi.
3.
Pendidikan: dikatakan demikian karena di
dalam informasi yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya.
Banyak sekali manfaat
yang dapat diperoleh dari teknologi komputer dalam menunjang profesionalitas
kerja konselor, maka konselor perlu mengetahui potensi apa yang terkandung pada
teknologi komputer. Sesuai dengan kompetensi akademik konselor disebutkan bahwa
seorang konselor professional harus menguasai khasanah teoritik dan prosedural
termasuk teknologi dalam bimbingan dan konseling. Walaupun kegiatan konseling
dilakukan dengan jarak jauh namun kerahasian konseli harus tetap terjaga dengan
berpedoman pada Pernyataan APA Layanan oleh Telepon, Telekonferensi, dan
Internet. Layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap
muka. Terdapat layanan yang lebih mudah yaitu dengan cyber counseling yang
memungkinkan konseli tidak merasa malu/canggung yang bisa dilakukan kapan dan
dimana saja.Pemanfaatkan teknologi informasi di zaman kekinian menjadi sangat
relevan ketika diterapkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh karena
itu, hal ini diharapkan menjadi efektif untuk membantu individu dalam
perkembangannya secara optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman tanpa
tergerus oleh pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.
REFERENSI
Yoezron, Isman Rahmani. (2010). Urgensi Teknologi
Informasi dalam Bimbingan dan Konseling. [Online]. Tersedia di :
http://yoezronbloon.blogspot.com [21 Februari 2010]
Caesar,
Arihdya. (2010). Urgensi TI dalam BK. [Online]. Tersedia di :
http://arihdyacaesar.wordpress.com [21 Februari 2010]