Minggu, 29 April 2012

OBSERVASI PERILAKU AGRESIF PADA ANAK USIA DINI


I.         Pengertian : Perilaku Agresif Menurut :
a.       Sigmund Freud (Shaffer, 1994) menjelaskan agresif merupakan suatu perilaku naluriah atau instingtif sebagai thanatos (naluri kematian) yaitu merupakan faktor yang bertanggung jawab terbentuknya energi yang agresif didalam kehidupan manusia. Ia memiliki pandangan tentang agresif sebagai suatu sikap bermusuhan, suatu energi agresif yang akan membangun bersikap kritis serta dapat berkembang menjadi suatu perilaku yang kejam bersifat merusak.

II.      Kriteria-kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan agresif atau tidaknya suatu perilaku anak menurut :
a.       Bandura (Kim Fong Poon – Mc Brayer and Ming – Gon Jhon Lian, 2002) yaitu :
·         Kualitas perilaku agresif, derajat atau ukuran, tingkatan perilaku agresif terhadap korban baik berupa serangan Fisik dan psikis membuat malu, merusak barang orang lain.
·         Intensitas perilaku sering tidaknya melakukan tindakan-tindakan yang merugikan atau membahayakan korban.
·         Ada kesengajaan dalam melakukan tindakan agresif, ada niat yang tersurat, sengaja melakukan perilaku agresif.
·         Pelaku menghindar ketika orang lain menderita sebagai akibat perbuatannya, tidak ada perasaan bersalah atau berdosa.
·         Karakteristik si pelaku itu sendiri, misalnya faktor usia, jenis kelamin, pengalaman dalam berperilaku agresif.

III.   Tujuan Observasi :
Untuk mengetahui apakah siswa tersebut termasuk siswa yang agresif atau tidak secara verbal maupun fisik melalui kegiatan observasi.

IV.   Tempat Observasi :
Di lingkungan taman kanak-kanak
V.      Waktu Observasi :
Pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung mulai dari kegiatan berbaris, belajar, makan dan minum sampai pada saat bermain di luar kelas.

VI.   Bentuk-bentuk Perilaku Anak Agresif Secara Fisik dan Verbal :
Fisik                                                   Verbal
1.  Memukul                                       1.  Mengejek
2.  Mendorong                                    2.  Mencaci
3.  Menendang                                   3.  Memaki
4.  Melempar                                      4.  Membantah
5.  Mencubit                                       5.  Memaksa
6.  Mencoret                                       6.  Membentak
7.  Merusak                                         7.  Mengancam
8.  Merobek                                        8.  Menakut-nakuti
9.  Merampas                                      9.  Mempermalukan
10. Menginjak                                    10. Mencerca

VII.Kriteria / Skala perilaku anak agresif secara Fisik dan Verbal :
1 – 5         = Normal
6 – 10       = Cukup
11 – 15     = Agresif / Hiperaktif
16 – 18     = Super aktif
Keterangan :
·         1 – 5 = Normal
Apabila hasil observasi menunjukkan perilaku agresif yang jarang terjadi.
·         6 – 10 = Cukup
Apabila hasil observasi menunjukkan perilaku agresif yang cukup sering terjadi.


·         11 – 15 = Agresif / Hiperaktif
Apabila hasil observasi menunjukkan perilaku agresif yang seringkali terjadi.
·         16 – 18 = Superaktif
Apabila hasil observasi menunjukkan perilaku agresif yang sangat sering terjadi.

VIII.       Instrumen Perilaku Anak Agresif Secara Fisik dan Verbal
Nama Siswa               :    Rizal
Usia                            :    5, 10 th
Kelompok                   :    B1
Tanggal Observasi      :    11 April 2012 dan 12 April 2012
Guru                           :    Bu Sani
No
Perilaku
2 Menit
I (Berbaris)
2 Menit
II (Belajar)
2 Menit
III (Makan)
2 Menit
IV (Bermain)
Jumlah







1.
Memukul



Ö
1
2.
Mendorong
Ö



1
3.
Menendang



Ö
1
4.
Melempar


Ö

1
5.
Mencubit





6.
Mencoret

Ö


1
7.
Merusak



Ö
1
8.
Merobek

Ö


1
9.
Merampas





10.
Menginjak



Ö
1








Verbal :





1.
Mengejek

Ö


1
2.
Mencaci





3.
Memaki





4.
Membantah

Ö


1
5.
Memaksa


Ö

1
6.
Membentak



Ö
1
7.
Mengancam





8.
Menakut-nakuti


Ö

1
9.
Mempermalukan
Ö



1
10.
Mencerca













Jumlah




14
IX.   Pembahasan :
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 hari tampak beberapa perilaku Fisik dan Verbal yang muncul dan ada pula yang tidak muncul. Kemudian kami bahas menurut kriteria sebagai berikut :
Perilaku Fisik :
1.      Memukul terjadi pada 2 menit ke empat pada saat sedang bermain di halaman sekolah ananda memukul sekali karena ingin mendapat giliran berseluncur terlebih dahulu.
2.      Mendorong. Terjadi pada 2 menit pertama pada saat berbaris akan masuk ke ruang kelas ananda mendorong teman yang ada di depannya.
3.      Menendang. Terjadi pada 2 menit ke empat pada saat bermain, ananda menendang temannya yang sedang asyik bermain bersama teman yang lain.
4.      Melempar. Terjadi pada 2 menit ke tiga pada saat sedang makan dan minum. Ananda melempar tas tempat bekal ke arah loker.
5.      Mencubit. Tidak muncul pada saat dilakukan observasi.
6.      Mencoret. Terjadi pada 2 menit kedua pada saat belajar di dalam kelas. Ananda mencoret-coret pekerjaan temannya dengan krayon.
7.      Merusak. Terjadi pada 2 menit ke empat pada saat bermain di halaman sekolah Ananda merusak mainan mobil-mobilan temannya.
8.      Merobek. Terjadi pada 2 menit kedua pada saat belajar di kelas. Ananda merobek buku lembar tugas teman yang duduk di sebelahnya.
9.      Merampas tidak muncul pada saat dilakukan observasi.
10.  Menginjak. Terjadi pada 2 menit ke empat pada saat bermain.

Perilaku Verbal :
1.      Mengejek terjadi pada saat 2 menit kedua pada saat belajar. Ananda mengejek temannya karena temannya ada yang belum bisa menggunting kertas dengan baik.
2.      Mencaci tidak muncul pada saat observasi dilakukan.
3.      Memaki tidak muncul pada saat observasi dilakukan.
4.      Membantah terjadi pada saat 2 menit kedua pada saat belajar, ananda membantah guru ketika diingatkan supaya tidak mengejek temannya terus.
5.      Memaksa terjadi pada saat 2 menit ketiga pada saat makan dan minum ananda memaksa meminta snack temannya.
6.      Membentak terjadi pada saat 2 menit ke empat pada saat bermain di halaman membentuk kawannya yang sedang mendapat giliran bermain.
7.      Mengancam tidak muncul pada saat dilakukan observasi.
8.      Menakut-nakuti terjadi pada saat 2 menit ketiga pada saat makan dan minum ananda menakut-nakuti temannya dengan mengeluarkan mainan ular karet.
9.      Mempermalukan terjadi pada saat 2 menit pertama pada saat berbaris ananda melepas topi kawannya yang baru saja rambutnya dipotong gundul.
10.  Mencerca tidak muncul pada saat observasi dilakukan.

X.      Kesimpulan
Dari hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 hari dan pembahasan tersebut diatas ananda Rizal termasuk anak yang agresif/hiperaktif dibuktikan dengan munculnya perilaku agresif berupa memukul, mendorong, menendang, melempar, mencoret merusak, merobek dan menginjak serta perilaku verbal yang berupa mengejek, membantah, memaksa, membentuk, menakut-nakuti dan mempermalukan temannya

XI.   Saran-saran
Sebaiknya ananda Rizal diberikan bantuan berupa konseling dengan cara guru mendengarkan secara aktif apa yang biasa di ungkapkan dan mengawasi Rizal terus menerus, membantu Rizal menceritakan alasan-alasan melakukan tindakan-tindakan yang merugikan temannya atau menceritakan sebab akibat dari tindakan fisik dan verbal terhadap teman-temannya, menciptakan situasi belajar yang aktif kreatif dan menyenangkan, membantu menyalurkan sikap perilaku dan verbal yang agresif ke kegiatan yang positif, menyanyi, memuji teman, berempati, bersimpati dan berkarya. Membiasakan untuk menghargai teman, menyayangi teman dan barang-barang melalui kegiatan rutinitas atau pembiasaan. Dengan pendekatan konseling non direct atau behavioristik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar